Dinkes dan DPPKB Jadi Ujung Tombak, Karawang Fokus Tekan Angka Kematian Ibu dan Anak
Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir (AKI/AKB) di Kabupaten Karawang sempat menyentuh angka tertinggi di Jawa Barat pada tahun 2021. Saat itu, dalam kurun waktu 12 bulan tercatat sebanyak 117 kasus meninggal pada ibu melahirkan dan 160 kasus kematian pada bayi baru lahir. WAHYUDI, Karawang SEMENTARA itu, memasuki trimester tiga tahun 2022 ini. Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang mencatat setidaknya dari Januari hingga Agustus 2022 masih ada angka kematian ibu pasca melahirkan sebanyak 29 kasus. Namun dalam catatan itu, Dinkes Karawang tak menyertakan angka kematian bayi baru lahir. Disisi lain, guna mengoptimalkan kinerja Dinas Kesehatan, Pemkab Karawang akhirnya mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbup) nomor 18 tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penyelamatan Ibu Pasca Persalinan, Bayi Baru Lahir, dan KB Pasca Persalinan. Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana melalui Asda 1 Bidang Pemerintahan Akhmad Hidayat menuturkan, Perbup nomor 18 tahun 2022 terbit atas dasar keseriusan Pemda Karawang dalam menekan angka AKI/AKB yang sangat tinggi. Keseriusan itu ditunjukan melalui terbitnya Perbup nomor 18 tahun 2022 tentang pedoman AKI/AKB serta KBPP, yang dalam praktiknya Dinas Kesehatan dan DPPKB Karawang jadi ujung tombak pelaksanaan Perbup tersebut. "Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi semua stakeholder perlu kolaborasi, begitu juga dengan masyarakat, akademisi, juga media agar Karawang bisa menekan angka kematian ibu dan bayi pasca persalinan," ungkap Akhmad Hidayat, kepada KBE, Selasa, (27/9) disela-sela kegiatan Sosialisasi Perbup 18 tahun 2022 di Hotel Resinda Karawang. Lanjut Akhmad, hadirnya Perbup nomor 18 tahun 2022 juga bertujuan mempersiapkan generasi emas Indonesia jelang tahun 2030. Dimana pada tahun itu, diprediksi Indonesia mengalami Bonus Demografi dimana jumlah usia produktif lebih banyak dari pada usia senja. "Anak-anak kita ini perlu diselamatkan untuk menatap tahun 2023 sebagai tahun keemasan Indonesia," ujarnya. Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Karawang Endang Supriadi menjelaskan, dalam melaksanakan Perbup nomor 18 tahun 2022 tersebut pihaknya berbagi tugas dengan DPPKB Karawang. Dinkes Karawang, kata Endang, akan fokus kepada penanganan medis. Sedangkan DPPKB Karawang fokus pada upaya pencegahan dengan kegiatan edukasi dan advokasi, serta meningkatkan capaian KBPP. Endang bilang, dalam upaya penyelamatan ibu dan bayi pasca persalinan ada empat hal yang saat ini jadi fokus. Pertama seputar program Keluarga Berencana (KB), pemeriksaan kehamilan, persalinan bersih dan aman, serta yang terakhir layanan Poned. "Peran Dinkes Karawang melalui jajarannya seperti rumah sakit, klinik, puskesmas, sampai bidan desa di lapangan adalah untuk mengawal dan menerapkan apa yang sudah diamanatkan dalam Perbup nomor 18 tahun 2022," jelasnya. Imam Alhusaeri Bahanan, Sekretaris DPPKB Karawang yang juga bertindak selaku Tim Inisiator lahirnya Perbup nomor 18 tahun 2022 menjelaskan, peran DPPKB Karawang dalam menjalankan amanat Perbup tersebut tidak hanya sebatas pada upaya pencegahan saja. Akan tetapi, pihaknya juga melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pelatihan dokter dan bidan dalam mensukseskan program KBPP. Imam mengatakan, pihaknya berkolaborasi dengan Dinkes, RSUD Karawang serta Lembaga Jhpiego dalam menciptakan SDM handal untuk mempercepat target capaian KBPP di tahun 2022 ini. "Karena pada dasarnya angka kematian ibu dan bayi pasca persalinan bisa ditekan melalui peningkatan capaian KB pasca persalinan (KBPP)," tegas Imam. Selain itu, untuk menyebarluaskan informasi penting dalam upaya pencegahan. DPPKB Karawang secara konsisten memanfaatkan peran media, baik media massa maupun media sosial untuk memaksimalkan sosialisasi. Kata Imam, upaya komunikasi, informasi, dan edukasi yang dilakukan DPPKB melalui peran media telah berbuah manis. Sebab saat ini, tak sedikit warga Karawang yang sudah mengetahui program-program andalan Pemkab Karawang. Khususnya tentang Keluarga Berencana dan KBPP. "Ini sudah eranya kolaborasi, tidak ada yang bisa dikerjakan sendirian, perlu kerja sama dan koordinasi yang baik untuk mencapai sebuah tujuan," ucapnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: